SENJA & RINDU
Ku tak temukan senja.
yang tertutup hujan dengan derasnya
Sehingga syair ini mgkin tak bermakna.
Namun ku temukan indah kata dalam rasa.
Rasa yang menggebu dalam jiwa.
Yang memunculkan sedih dalam tawa.
Namun rasa ini tak bisa terungkap oleh rupa.
Karena rasa ini terbawa hujan yang menutup senja.
mgkin rasa ini akan kembali.
Jika senja datang membawa makna.
( PERIH PERMATA )
Tergores perih Hati kecilku.
Menetes cepat air mataku.
Kobaran jiwa menembus ragaku
Aku berjuang di ruang gelap
Menemukan permata di alam senyap
Mengucur deras darah dan keringat
Demi permata yang aku angkat
Namun semua tak di anggap
Ketika aku bukan yang kau harap.
( PERI MANJAKU )
Letih tubuhku tak terasa
Menjagamu terbaring di ruang periksa
Merintih diriku melihatmu..
Ketika pucuk tajam jarum suntik menusuk tanganmu...
Derai tetesan air matamu membuat pilu.
Aku tak kuasa dan tak bisa berbuat apa
Hanya lantunan suara berucap doa
Demi kesehatanmu wahai peri manjaku
Aku menjerit seakan di guncang badai
Kala matamu terpejam menuju mimpimu.
Melihat wajahmu yang tak lagi bersinar
Karena serangan bakteri yang tak bermoral..
Perii manjaku..
Cepatlah selesai dari tidurmu
Wajah bahagiamu yang selalu aku tunggu.
Dengan senyum manis indah di bibirmu...
.
DEWI HATIKU
Setiap saat aku terbuai
Oleh dia dewi hatiku
dia bukan hidupku
Tetapi hanya imajinasiku
Bersuara lembut dan berpakai rapi
Wajahnya indah sebening embun
Hatiku luluh di buat olehnya
Dengan senyum manis ia menyapa
oh.... Dewi hatiku
Kau bukan siapaku
Juga bukan teman sehatiku
Tapi kau pelipur sepiku
PERJUANGAN SEJATI
Didalam kesalku aku berlari
Menuju suatu arah yang tak pasti
Melintas lelah cobaan ku lewati
Namun hatiku tetap semangat
Untuk mencapai suatu puncak
Namun apa dayaku Melintas pilu
Perjuanganku tak berarti bagimu
Lelah ragaku memaksaku berhenti
Tapi doaku akan slalu berarti
UntuKmu puncaku yang tak pasti
(Oleh:al arif SY)
BIDADARI ISTANA
aku berjalan melintang istana
Berhenti langkah kakiku seketika
Tatapan tajam mataku melihatnya
Indah cahaya di raut wajahnya
Terbuai sudah hatiku merasakanya
Alunan suara langkahmu duhai merdunya
Bergetar sudah jiwaku seluruhnya
Gerak gerik tubuhmu begitu mempesona
Membuat ragaku ingin menari dalam pelukanya.
(Oleh: al arif SY )
PUJANGGA YANG TERBUANG
Akulah pujangga dari kumpulannya yang terbuang.
Yang jiwanya terbelenggu raga.
Yang menghilang di keheningan malam.
Yang hanyut terbawa rintik hujan.
Yang menatap iri pada merpati,
yang kini menari di antara awan.
Di iringi alunan lembut angin yang berirama tepat pada ketukan temponya.
Membalut kebebasanku dalam angan
yang sempurna.
sumber : al arif
Musafirkece.blogspot.com
No comments:
Post a Comment