Blog Archive

Wednesday, September 14, 2016

Kisah penuh hikmah

  ( SI KECIL PENJUAL KORAN )

Budi adalah anak jalanan yang setiap hari menjajakan koran jualanya kepada pengendara mobil motor ataupun angkutan umum demi sesuap nasi untuk bisa bertahan hidup.

Dia berjualan dari pagi sampai malam dengan kesabaranya ia harus berpindah pindah tempat dari lampu merah A sampai lampu merah yang lain..
dari dinginya pagi sampai panasnya siang hingga gelapnya malam ia tidak menyerah dan tidak pernah putus asa.

dia bisa makan ketika koran yang ia jual laku sampai 20 koran.
ketika koran tidak terjual sampai 20 koran ia hanya bisa menahan lapar sampai koran itu laku..
Sering ia meneteskan air mata di bawah kolong jembatan Demi menahan perihnya hidup yang Dia jalani.

Kesabaran yang tiada batas yang ia miliki selalu menjadi modal untuk selalu bersyukur terhadap tuhan..
Walapun makan cuman sehari sekali tetapi ia pantang menyerah..
Untuk mencari sesuap dari makanan yang ia harapkan.

Saat panas mulai menyinari tubuhnya di kala siang. Dia tidak pernah mengeluh sama sekali bahkan tidak merasakan rasa panas, dia tetap asik berjualan koran ditengah ramainya kendaraan, wajah kecil yang polos itu selalu ceria ketika menjualkan koran walaupun kadang sering menangis ketika menyendiri untuk beristirahat..

Alhamdulilah dari pagi sampai siang koran yang di jual budi bisa laku 20 artinya dia sudah bisa membeli makan,
bersegeralah dia membeli makan dengan lauk seadanya, dengan sangat lahap ia makan makanan itu.
Selesai makan beristirahatlah dia sebentar dan mulai menjualkan koranya lagi.

sampai sorepun ia masih menawarkan kepada setiap kendaraan yang berhenti di lampu merah ataupun di kemacetan.
Malampun datang ia masih sibuk menjualkan koran hingga tak terasa bahwa tubuh kecilnya sudah merasakan kelelahan tetapi semangatnya selalu ada dalam jiwa si budi.

malam mulai larut dan sibudi saatnya untuk kembali ke tempat istirahatnya di suatu kolong jembatan yang sunyi gelap dan menyedihkan,

kesabaran yang ia miliki memang sangat patut untuk di contoh,
Tidurlah si budi dengan badan kecil yang lemas dan lelah,

Terbit fajar pagi membangunkan budi untuk bersiap siap mulai menjual koranya, dengan mata masih mengantuk ia harus turun ke jalanan lagi untuk menjualkan koran,

Tapi hari itu tidak bersahabat dengan budi karena hujan lebat budi berjalan untuk berteduh seiring meneteskan air mata.. ia bingung harus bagaimana karena jika ia menjualkan koranya di jalan ia akan kehujanan juga koran itu akan basah dan tidak laku,
Tapi ia tetep bersabar dan semangat sambil menjualkan koranya di emperan emperan orang yang sedang berteduh.
Sampai siangpun hujan belum reda. Dia sangat lapar karena koranya belum laku terjual, ia hanya bisa menangis dan berdoa kepada tuhan, sampai sorepun hujan belum reda, ia kedinginan dan terpaksa Dia duduk berteduh sambil menangis kelaparan,
Doa dan doa selalu ia ucapkan dan ia adukan kepada tuhan..

Sampai larut malam budi belum makan. Alahamdulilah hujan mulai reda dan dia sangat gembira,
Turunlah ia kejalan untuk menjualkan koranya dengan semngat yang luar biasa ia mulai menawarkan kesetiap kendaraan yang berhenti.
Beruntunglah budi dengan kerasnya dan ketekunanya koranya laku terjual habis. Di sangat bersyukur dan sangat senang.

dia menuju ke warung makan untuk makan dengan lauk se adanya.
Dan selesai makan dia kembali ke kolong jembatan untuk memanjakan tubuh kecilnya beristirahat. Malam itu ia sangat lelah dan langsung tidur hingga pagi membangunkanya untuk mencari sesuap nasi yang ia inginkan.

Setiap hari budi menjalani kehidupanya dengan menjual koran dari pagi sampai larut malam,,

Dia tahu bahwa hidup itu harus selalu berusaha dan bersabar walaupun buah dari pada itu belum tercapai setidaknya berdoa bersabar dan berusaha harus ada pada jiwanya.

Sumber: al arif
Musafirkece.blogspot.com

No comments:

Post a Comment